Direktur Pendidikan Kristen Minta Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Promosikan Moderasi Beragama

Rabu, 24 Juli 2024, 19:39:33 WIB

Manado, (DBK)- Kegiatan Orientasi Pelopor Penguatan Moderasi Beragama untuk Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen resmi dimulai pada tanggal 23 Juli 2024 di Manado.

Acara yang berlangsung selama empat hari ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang moderasi beragama di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen, yang diwakili oleh Direktur Pendidikan Kristen Sudirman Simanihuruk, secara resmi membuka kegiatan ini dengan menegaskan pentingnya peran perguruan tinggi dalam membangun harmoni dan toleransi antarumat beragama di Indonesia.

Kegiatan ini diikuti oleh 54 peserta perwakilan Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen dari 30 Provinsi, menghadirkan fasilitator yang ahli di bidangnya, termasuk perwakilan dari Pokja Moderasi Beragama Kementerian Agama. Mereka akan memberikan paparan tentang prilaku moderat, strategi dan praktik terbaik dalam menjaga keberagaman dan mengelola konflik yang mungkin timbul di lingkungan perguruan tinggi.

Dalam sambutannya Direktur Pendidikan Kristen yang didampingi Kasubdit Pendidikan Tinggi Salmon Pamanting menekankan bahwa, "Orientasi ini adalah langkah strategis untuk mempersiapkan pimpinan perguruan tinggi keagamaan Kristen sebagai pelopor dalam mempromosikan moderasi beragama yang inklusif dan berkelanjutan di lingkungan kampus dan juga masyarakat." Jelas Direktur.

Direktur berharap, peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan saksama agar memperoleh bekal yang cukup menjadi pelopor moderasi beragama.

“Ikutilah kegiatan ini dengan baik agar nantinya kita dapat berkontribusi aktif menjadi ujung tombak dalam memelihara kerukunan umat beragama untuk mewujudkan NKRI yang aman dan damai,” tukasnya.

Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka berharap dapat mengaplikasikan pengetahuan dan wawasan yang didapat untuk memperkuat peran perguruan tinggi dalam mendukung kerukunan antarumat beragama.

Acara ini juga menjadi momentum untuk membangun jaringan kerjasama yang lebih erat antara perguruan tinggi keagamaan Kristen dan pemerintah dalam menghadapi tantangan dalam upaya penguatan moderasi beragama di era globalisasi saat ini.

Berita Terkait