Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi Peningkatan Struktur dan Transformasi PTKKN serta Alih Status PTKKS Tahun 2024 di Jakarta

Jumat, 20 September 2024, 10:48:58 WIB

Jakarta (DBK) — Transformasi dan alih status Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Negeri (PTKKN) serta Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Swasta (PTKKS) menjadi langkah strategis dalam peningkatan kualitas pendidikan Kristen di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen (Dirjen Bimas Kristen), Jeane Marie Tulung, dalam sambutannya pada acara "Koordinasi dan Sinkronisasi Peningkatan Struktur dan Transformasi PTKKN serta Alih Status PTKKS Tahun 2024" yang berlangsung di Luminor Hotel Kota, Jakarta, Kamis (19/09/2024).

Dirjen menegaskan, transformasi ini penting dalam menghadapi tantangan global dan meningkatkan profesionalisme serta akuntabilitas perguruan tinggi keagamaan Kristen. "Transformasi dan alih status PTKKN serta PTKKS merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan Kristen di Indonesia," ujar Dirjen.

Dirjen menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan memberikan informasi berharga mengenai persyaratan transformasi dan alih status perguruan tinggi. Selain itu, evaluasi terhadap proses transformasi yang sedang berjalan juga menjadi fokus utama, termasuk perubahan STAKPN Sentani menjadi IAKN Sentani, serta rencana alih status bagi perguruan tinggi lainnya seperti IAKN Ambon, IAKN Manado, dan IAKN Tarutung.

Selain itu, Dirjen juga menjelaskan adanya perubahan Peraturan Menteri Agama (PMA) No. 81 Tahun 2022 yang kini telah disesuaikan melalui PMA No. 13 Tahun 2024. Penyesuaian ini dilakukan untuk mendukung perkembangan PTKKN dan PTKKS secara optimal.

Dirjen mendorong perguruan tinggi keagamaan Kristen untuk lebih aktif mempublikasikan prestasi yang telah dicapai. "Prestasi dari Sekolah Tinggi Teologi (STT), sekolah minggu, dan lembaga-lembaga pendidikan Kristen lainnya sering kali tidak terekspos, sehingga menimbulkan kesan bahwa pendidikan Kristen tertinggal. Ini penting untuk diangkat agar masyarakat mengetahui bahwa pendidikan Kristen juga memiliki kualitas yang baik," tegas Dirjen.

Dirjen juga mengajak seluruh peserta untuk fokus dalam menyusun strategi konkret guna mempercepat proses transformasi dan memastikan akses pendidikan yang lebih luas, terutama di daerah-daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal). "Kita harus memastikan bahwa pendidikan Kristen yang berkualitas dapat diakses oleh seluruh masyarakat, terutama di daerah-daerah yang masih membutuhkan perhatian khusus," tambahnya.

Sementara itu, Heince Onnie Wongkareng, ketua panitia kegiatan, menegaskan bahwa peningkatan kualitas pendidikan tinggi menjadi prioritas utama dalam membangun sumber daya manusia yang unggul. "Kegiatan ini diharapkan menghasilkan rumusan dan strategi yang dapat memajukan pendidikan Kristen di Indonesia, sesuai dengan visi pemerintah dan arahan Menteri Agama."

Kegiatan ini menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat efektivitas PTKKN dan PTKKS, sekaligus mewujudkan pendidikan Kristen yang lebih maju dan inklusif di masa depan.

Kegiatan ini dihadiri oleh para rektor, ketua, dan pejabat dari PTKKN dan PTKKS seluruh Indonesia, serta perwakilan dari Ditjen Bimas Hindu, Buddha, dan Katolik. Acara berlangsung selama tiga hari, dari 19 hingga 21 September 2024, dengan menghadirkan narasumber dari berbagai instansi, seperti Biro Organisasi Tata Laksana (Ortala) Kementerian Agama, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti), dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).

Berita Terkait