Menteri Tunjuk Plt. Ketua STAKN Mesias Sorong Demi Jamin Kelancaran Tugas dan Fungsinya di Dunia Pendidikan

Jumat, 14 Februari 2025, 14:47:27 WIB

Jakarta, (DBK) – Menindaklanjuti transformasi Sekolah Tinggi Agama Kristen (STAK) Mesias Sorong menjadi Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri (STAKN) Mesias Sorong, Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA menunjuk Salmon Pamantung, Ph.D, Kepala Subdirektorat Pendidikan Tinggi Direktorat Pendidikan Kristen Ditjen Bimas Kristen sebagai Pelaksana Tugas Ketua Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri (STAK) Mesias Sorong sampai dengan ditetapkan dan dilantiknya pejabat definitif. Penunjukan ini tertuang dalam Surat Perintah Menteri Agama RI No-34/MA/B.II/KP.07.6/01/2025 tanggal 31 Januari 2025.

Penerbitan surat perintah ini dipandang perlu untuk menjamin kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi STAKN Mesias Sorong sebagai institusi pendidikan kristen negeri satu-satunya di Tanah Papua.

Melalui keterangannya, Salmon Pamantung mengucapkan terima kasih kepada Menteri Agama dan Dirjen Bimas Kristen.

“Terima kasih kepada Menteri Agama Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA dan Dirjen Bimas Kristen Dr. Jeane Marie Tulung, S.Th., M.Pd yang sudah memberikan kepercayaan kepada saya dalam mengemban tugas sebagai pelaksana tugas ketua STAKN Mesias Sorong,” ucap Salmon saat diwawancara oleh Tim  Humas Ditjen Bimas Kristen.

“STAKN Mesias Sorong sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Negeri yang ke-8 dari semua PTKKN terbilang usia yang masih muda, tetapi dalam sejarahnya, STAKN Mesias Sorong merupakan transformasi dari STAK Mesias Sorong yang dikelola oleh gereja. Itu berarti, sebenarnya secara akademik dan organisasi merupakan kontiniunitas yang memiliki kesinambungan tetapi sekaligus juga ada perubahan ketika sudah dialihkan sebagai perguruan tinggi negeri,” terang Salmon.

Terkait tugas yang akan dilaksanakan, Salmon mengatakan bahwa ia akan berkonsolodasi dan berkomunikasi dengan teman-teman, kolega yang ada di STAKN Mesias Sorong, terutama rekan-rekan yang sudah menjadi pionir atau pimpinan yang ikut berjuang supaya ada transformasi menjadi negeri.

“Kalau tidak ada halangan, dalam minggu terakhir bulan Februari kami akan ke Sorong untuk segera berjumpa dan merencanakan hal-hal yang akan kita kerjakan. Yang jelas bahwa fungsi Tri Dharma perguruan tinggi itu akan tetap kita upayakan berjalan,” jelasnya.

“Pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat akan kami koordinasikan agar pembagian tugasnya semakin jelas dan bisa berjalan dengan baik, apalagi kita sudah me-launching Seleksi Nasional (SELNAS). Artinya, ada hal-hal yang harus dipersiapkan untuk penerimaan mahasiswa baru, baik jalur SELNAS maupun jalur mandiri dan STAKN Mesias Sorong itu menjadi salah satu perguruan tinggi untuk program beasiswa afirmasi Orang Asli Papua,” sambungnya.

Dari sisi proses administrasi dan keuangan, Salmon mengatakan, tentu model manajemen yang sudah agak berbeda setelah bertransformasi menjadi PTKKN. “Kita sudah harus mengikuti regulasi, baik yang berkaitan dengan APBN maupun juga yang berkaitan dengan administrasi, kita akan komunikasikan semuanya.”

“Yang tidak kalah penting adalah bagaimana kami harus memfinalisasi statuta. Ada draft statuta yang sudah disusun dan harus segera didiskusikan. Nantinya kami akan melakukan konsolidasi dan koordinasi dengan Ditjen Bimas Kristen dan Biro Ortala untuk  merumuskan dan menetapkannya,” tukas Salmon yang ditemui di meja kerjanya, Jumat (14/02/2025).

“Berkaitan dengan kebijakan dibidang anggaran, kami mengikuti sebagaimana instruksi presiden untuk melakukan penghematan anggaran dan kami masih menunggu arahan dari Ditjen Bimas Kristen terkait hal tersebut dan berapa alokasi pagu yang diberikan,” terangnya.

“Sebagai institusi baru, maka aspek untuk memperkenalkan kampus secara publik sangat penting untuk dilakukan, bahwa sekarang Kementerian Agama sudah memiliki 8 PTKKN. Salah satunya melalui SELNAS, Ketika SELNAS di-launching, profil STAKN Mesias Sorong sudah masuk di dalamnya, termasuk link website kampus dan hotline pendaftaran.”

“Terakhir, kita akan berupaya untuk meningkatkan status akreditasi, karena bagaimanapun kampus ini sudah menyelenggarakan pendidikan tinggi dan akan menghasilkan alumni. Hal itu berarti bahwa aspek akreditasi, baik prodi maupun institusi menjadi sesuatu yang kita anggap penting dan harus kita perjuangkan,” pungkas Salmon.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

(Humas Ditjen Bimas Kristen)

Berita Terkait