Orasi Ilmiah : "ARTIFICIAL INTELLIGENCE AMIDST DEMANDS FOR IMPROVING THE ACADEMIC QUALITY OF THEOLOGY" oleh Dr. Sudirman Simanihuruk, MTh, Direktur Pendidikan, pada Wisuda STT GMI

Rabu, 28 Mei 2025, 23:31:17 WIB

Bandar Baru (DBK)---Suasana haru dan semangat memenuhi Auditorium STT GMI Bandar Baru pada Selasa (28/05), saat puluhan mahasiswa secara resmi diwisuda dalam sebuah seremoni yang tidak hanya menandai pencapaian akademik, tetapi juga memperkaya sisi spiritual. Momen istimewa ini semakin bermakna dengan kehadiran Direktur Pendidikan Kristen, Sudirman Simanihuruk, yang menyampaikan orasi ilmiah bertema “Berteologi dengan Artificial Intelligence (AI) di Era Society 5.0.”

Dalam orasinya, Sudirman mengajak para wisudawan untuk tidak hanya merayakan kelulusan, tetapi juga merenungkan tantangan besar yang muncul di era digital: kehadiran kecerdasan buatan (AI) dalam dunia pendidikan dan teologi. Ia menegaskan bahwa AI bukan sekadar alat canggih, melainkan cerminan dari arah etika dan iman umat manusia.

“AI bisa mempercepat riset, menyusun materi pembelajaran, hingga mendiagnosis penyakit. Tapi pertanyaannya, apakah itu cukup untuk menjawab persoalan iman?” ujar Sudirman dengan gaya tutur yang lugas namun penuh makna.

Ia menekankan bahwa teknologi tidak boleh diperlakukan sebagai takdir. “AI tidak bisa menggantikan kasih, roh, dan spiritualitas. Masa depan bukan ditentukan oleh mesin, tetapi oleh keberanian kita mengarahkan teknologi ke arah yang benar,” tegasnya.

Lebih jauh, Sudirman mengingatkan bahwa perkembangan teknologi yang pesat harus diimbangi dengan kebijaksanaan spiritual. Menurutnya, para lulusan teologi perlu menjadi pribadi yang tidak hanya melek teknologi, tetapi juga berakar kuat pada nilai-nilai iman, tanggung jawab, dan etika.

Dalam orasinya yang reflektif sekaligus membangkitkan semangat, ia menyampaikan tiga pesan penting kepada para lulusan:

  1. Gunakan AI secara etis dan adil.

  2. Jangan biarkan AI menggantikan iman kita.

  3. Jaga integritas ilmiah dan spiritual di tengah derasnya kemajuan teknologi.

Orasi ilmiah ini juga mengutip tokoh-tokoh penting seperti Shoshana Zuboff, Albert Einstein, dan Henri Nouwen, untuk menegaskan bahwa teknologi adalah produk keputusan manusia dan hanya akan bernilai jika diarahkan dengan hati dan hikmat.

Selamat kepada para wisudawan dan wisudawati. Hari ini bukan hanya tentang kelulusan, tetapi tentang panggilan untuk menjadi terang di dunia yang terus berubah. Masa depan gereja dan pendidikan teologi ada di tangan kalian.

“Jangan takut pada AI. Takutlah jika iman dan integritas kita tertinggal olehnya,” pesan Sudirman, menutup orasinya.

Wisuda tahun ini bukan hanya menandai berakhirnya masa studi, tetapi juga menjadi awal dari panggilan baru. Para lulusan diharapkan tampil sebagai pemimpin dan pelayan yang responsif terhadap perubahan zaman, namun tetap setia pada nilai-nilai kekristenan.

Berita Terkait