Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Regulasi Percepatan Pembangunan Pelayanan Umat Beragama “Kita Cinta Papua”
Rabu, 26 Agustus 2020, 10:04:14 WIB
Jakarta, DBK – dalam rangka percepatan pembangunan pelayanan umat beragama di wilayah Papua dan Papua Barat melalui program “Kita Cinta Papua” yang sedang digaungkan oleh Kementerian Agama, Selasa (25/08), bertempat di Hotel Aston Kartika, Grogol, Jakarta, Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Sekretariat Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Regulasi Percepatan Pembangunan Pelayanan Umat Beragama “Kita Cinta Papua.”
Hadir sebagai Narasumber dalam kegiatan ini adalah Dirjen Bimas Kristen yang juga bertindak sebagai Koordinator Program “Kita Cinta Papua” Prof. Dr. Thomas Pentury, M.Si., Staf Khusus Menteri Agama Mayjend (Purn) Jul Efendi, Kepala pada Biro Hukum dan Kerja Sama Luar Negeri Sekretariat Jenderal Kementerian Agama Drs. M. Mudhofir, M.Si. serta Sekretaris pada Sekretariat Ditjen Bimas Katolik Dr. Aloma Sarumaha, M.A., M.Si. dan yang bertindak sebagai Moderator dalam kegiatan ini adalah Kepala Pusat PKUB Sekretariat Jenderal Kementerian Agama Dr. Nifasri, M.Pd.
Dalam paparannya, Dirjen Bimas Kristen menjelaskan bahwa ada 4 (empat) argumentasi yang melatarbelakangi Program “Kita Cinta Papua” ini, yaitu 1. Pembangunan Papua dan Papua Barat sebagai serambi di ujung timur NKRI telah menjadi program prioritas nasional Pemerintah. Salah satu program prioritas nasional tersebut diwujudkan melalui kebijakan pembangunan SDM Papua, 2. Percepatan pembangunan Papua dan Papua Barat yang salah satunya mengamanatkan tentang peningkatan kualitas dan akses pendidikan serta RPJMN 2020-2024, dimana pembangunan wilayah Papua diarakan untuk mengoptimalkan pelaksanaan otonomi khusus, memacu pertumbuhan wilayah yang berkelanjutan dan mempercepat pembangunan manusia, 3. Program Kementerian Agama “Kita Cinta Papua” adalah untuk memajukan pendidikan dan keagamaan di Propinsi Papua dan Papua Barat melalui dukungan pembangunan sekolah dan gereja di Papua dan Papua Barat serta dukungan beasiswa kepada generasi muda di Propinsi Papua dan Papua Barat sehingga dapat mengenyam pendidikan pada setiap jenjang secara berkelanjutan, 4. Seluruh Direktorat Jenderal di Kementerian Agama dan PKUB Sekretariat Jenderal Kementerian Agama berusaha untuk menjadikan Program “Kita Cinta Papua” ini sebagai jembatan untuk meningkatkan kerukunan umat beragama di Propinsi Papua dan Papua Barat.
“Ada 5 tujuan utama Program “Kita Cinta Papua” Kementerian Agama, yang pertama adalah melaksanakan percepatan pembangunan sekolah-sekolah baru, khususnya sekolah-sekolah keagamaan Kristen dan Katolik, rehabilitasi sekolah-sekolah yang sudah ada untuk memajukan pendidikan di Propinsi Papua dan Papua Barat, kedua, memberikan dukungan beasiswa kepada generasi mudah di Propinsi Papua dan Papua Barat sehingga dapat memajukan pendidikan pada setiap jenjang secara berkelanjutan, ketiga adalah melaksanakan percepatan pembangunan rumah ibadah baru, khususnya gedung gereja Kristen dan katolik dan rehabilitasi rumah-rumah ibadah yang sudah ada dalam upaya meningkatkan kesalehan umat di Propinsi Papua dan Papua Barat, keempat, meningkatan peran forum kerukunan umat beragama di Propinsi Papua dan Papua Barat untuk menjadi garda terdepan dalam mewujudkan masyarakat Papua dan Papua Barat yang adil, bermartabat dalam harmoni kehidupan antar umat beragama dan yang terakhir adalah membangun dan mengkokohkan jembatan kesetiakawanan antara Propinsi Papua dan Papua Barat dengan daerah-daerah lainnya utamanya jembatan kesetiakawanan Aceh-Papua,” terang Dirjen.
“Program “Kita Cinta Papua” Kementerian Agama ini sebagai upaya untuk membantu membangun jembatan kesetiakawanan antara Papua, Papua Barat dan Propinsi lainnya yang akan mengintervensi 3 bidang yaitu Bidang Kerukunan dan Moderasi Beragama melalui dialog tokoh agama dan tokoh adat Papua, bantuan pembangunan gedung layanan KUB, bantuan pembangunan tugu kerukunan Jayapura, pilot project Desa Sadar Kerukunan, pelatihan Moderasi Beragama; Bidang Agama dan Pendidikan Keagamaan melalui dialog kerukunan intern umat beragama dan tokoh adat, pemberian insentif/tunjangan penyuluh agama, bantuan operasional; Bidang Infrastruktur melalui pembangunan gedung kantor layanan keagamaan, pembangunan/rehabilitasi rumah ibadah, pembangunan bantuan pendidikan keagamaan dan bantuan sarana keagamaan dan pendidikan keagamaan,” jelas Dirjen. (Sisfo-GC)
Berita Terkait
- Rakernas, Pimpinan Kemenag Tegaskan Komitmen Lebih Melayani Umat
- Gelar Rakernas, Menag: Peras Otak, Berikan Solusi Terbaik Bagi Umat
- Penandatanganan Kesepakatan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Inspektorat Jenderal Kementerian Agama di Lingkungan Ditjen Bimas Kristen
- Dirjen Bimas Kristen Tegaskan Moderasi Beragama sebagai Solusi Krisis Kemanusiaan
- Hadiri HUT ke-78 BPK Gunung Mulia, Ses Ditjen Bimas Kristen minta agar tetap Eksis Melayani Umat