Presiden Jokowi Ajak Jemaat untuk Tetap Optimis demi Indonesia Maju dalam Sambutan di Acara 100 Tahun GPdI
Rabu, 31 Maret 2021, 09:29:39 WIB
Denpasar, DBK -- Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) menyelenggarakan acara ucapan syukur atas satu abad kehadirannya menjadi terang bagi bangsa Indonesia, Selasa (30/3). Hadir secara virtual Presiden Joko Widodo dan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas untuk memberikan sambutan dan arahannya. Hadir pula Dirjen Bimas Kristen, Prof. Dr. Thomas Pentury, M.Si, Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, KH Nasaruddin Umar, perwakilan Gubernur Bali, Kakanwil Kemenag Provinsi Bali, Komang Sri Marhaeni, ketum PGI, PGPI, PGLI, Ketua PHDI dan FKUB Bali, Pembimas Kristen Prov. Bali serta perwakilan jemaat GPdI se-Indonesia secara langsung di BNDCC – Nusa Dua, Bali.
Presiden Jokowi dalam sambutannya memberikan semangat kepada jemaat yang hadir agar tetap optimis dan tidak putus harapan di masa pandemi covid-19 ini demi Indonesia Maju.
"Teruslah bekerja dan mendoakan bangsa agar kita bisa melalui pandemi ini dan melanjutkan agenda-agenda penting bangsa untuk mewujudkan Indonesia Maju," kata Presiden.
Presiden juga mengimbau seluruh jemaat untuk saling bahu membahu membantu saudara-saudara yang tertimpa covid-19 dan jemaat juga harus tetap menjaga diri, mematuhi protocol kesehatan demi memutuskan penyebaran virus ini. "Dengan cara mematuhi protokol kesehatan secara ketat dan penuh kedisiplinan. Memakai masker, mencuci tangan memakai sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas," pesan Presiden.
"Kita tidak boleh main-main menghadapi covid-19 ini. Semua orang bisa tertular dan menularkan. Jemaat bisa juga tertular dan menularkan," tambahnya.
Sesuai dengan tema yang diusung: "Menjadi Jemaat yang Kokoh, Bertumbuh, Terang dan Mulia", Presiden berharap melalui ibadah syukur perayaan satu abad ini dapat menjadi dasar untuk memperkuat peran gereja dan seluruh jemaat agar terus tumbuh menjadi umat yang terang dan mulia.
Sementara, terkait aksi teror bom yang sempat terjadi di Makassar, Presiden meminta masyarakat khususnya jemaat Pantekosta tetap tenang menjalankan ibadah masing-masing. "Terorisme adalah kejahatan kemanusiaan. Kita tidak boleh takut karena tujuan mereka adalah untuk menebar rasa takut dan juga memecah belah bangsa," tegasnya.
Hal serupa disampaikan Menteri Agama. Dalam arahannya, Menag Yaqut meminta jemaat untuk terus membuktikan diri dalam peran serta memecahkan permasalahan pembangunan nasional.
"Hendaknya syukuran ulang tahun seabad GPdI ini tidak hanya dimaknai sekedar sebagai perayaan. Melainkan harus diisi dengan perenungan dan pembaharuan tekad pelayanan ke depan dalam rangkaian rasa syukur," kata Menag.
“Ke depannya tantangan gereja semakin berat, pergumulan yang dihadapi oleh negara juga menjadi pergumulan gereja. Gereja harus turut serta bahkan menjadi bagian terdepan dalam pembangunan negara,” tambahnya.
Keterlibatan GPdI dalam pembangunan bangsa, menurut Menag, salah satunya dapat diwujudkan dengan membangun pemahaman umat Kristiani terkait moderasi beragama. Hal ini perlu terus dilakukan mengingat keragaman yang dimiliki Indonesia.
“Dalam konteks keragaman ini, diperlukan cara beragama yang moderat. Keragaman agama sejatinya tidak menjadi masalah yang terlalu perlu dirisaukan. Dengan terciptanya toleransi dan kerukunan, maka masing-masing umat beragama dapat memperlakukan orang lain secara terhormat, menerima perbedaan, dan hidup bersama secara damai,” tutur Menag Yaqut.
Menag juga mengapresiasi keberadaan GPdI selama 100 tahun di Indonesia. Usia satu abad merupakan sebuah perjalanan panjang, dimana Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) telah melewati berbagai tantangan dan pergumulan. “Tantangan dan pergumulan ini, hendaknya dimaknai sebagai suatu proses pendewasaan yang membawa GPdI menjadi gereja yang matang dalam pelayanan, pengalaman, serta dalam berorganisasi,” tandasnya.
“Di tengah-tengah maraknya perpecahan yang terjadi dalam lembaga keagamaan, GPdI membuktikan mampu mempertahankan keutuhannya hingga mencapai perjalanan usia seabad. Hal ini adalah sebuah keberhasilan yang patut disyukuri oleh kita semua,” tutup Menag.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sumber : Biro HDI
Penulis : Biro HDI
Editor : Gloria de Fretes
Berita Terkait
- Kegiatan Pengembangan Kapasitas Penyuluh Agama Kristen Resmi Dibuka di Jayapura
- Penyuluh Agama Kristen Sulawesi Selatan Hadirkan Strategi Baru untuk Memperkuat Sinergi dan Kualitas
- Menteri Agama RI Membuka Sidang Raya XVIII PGI, Serukan Rumah Ibadah sebagai Rumah Kemanusiaan
- Menag Arahkan Dirjen Bimas Kristen dan Jajarannya Susun Strategi Percepatan Layanan kepada Umat Kristen di Indonesia
- Buka PESPARAWI 2024 Provinsi Daerah Khusus Jakarta, Dirjen: Momen Mempererat Persaudaraan dan Meningkatkan Kecintaan Kepada Tuhan.