Dirjen : "Moderasi Beragama berarti Menerima Keberagaman dan Bersikap Terbuka Terhadap Perbedaan"
Jumat, 07 Mei 2021, 20:30:56 WIB

Bogor (DBK) – Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia mengelar Diskusi Kelompok Terpumpun Pembahasan Materi Relasi Lintas Iman dalam Bingkai Pancasila dalam Rangka Penguatan Kebijakan Moderasi Beragama dan Peningkatan Kompetensi Penceramah Agama di Indonesia.
Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini, Dirjen Bimas Kristen, Thomas Pentury menjabarkan tentang pentingnya mengelola kehidupan keagamaan untuk menciptakan Indonesia yang bertoleran.
“Banyak masyarakat yang membuat praktek keagamaan dalam perspektif lain, hal itu membuat Kementerian Agama bersama-sama mencoba untuk mencari suatu konsep yang betul-betul dibutuhkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, oleh karenanya terciptalah sesuatu yang disebut dengan Moderasi Beragama,” terang Dirjen Thomas, Jumat (07/05).
Moderasi Beragama adalah sebuah proses pendekatan untuk orang melakukan kehidupan keagamaan yang lebih memandang konteks kehidupan dimana dia ada dan memahami teks tentang pengajaran itu sendiri.
Lebih lanjut, Dirjen menuturkan, agar kehidupan beragama menjadi lebih baik, dan bukan hanya itu, tetapi juga ke-Indonesiaan menjadi lebih baik lagi, atau dua-dua menjadi sangat baik, makanya harus memperkuat esensi ajaran agama itu sendiri dalam kehidupan bermasyarakat.
“Menerima keberagaman sebagai anugerah dan bersikap terbuka terhadap perbedaan adalah salah satu hal penting dalam praktek Moderasi Beragama, terang Dirjen.
Menurut Dirjen, menjadikan konstitusi sebagai panduan kehidupan umat beragama dalam berbangsa dan bernegara serta menaati aturan hukum dan kesekatan bersama juga harus dilakukan untuk memoderatkan kehidupan beragama.
“Mengelola keagamaan yang memiliki tafsir yang beragam juga menjadi aspek penting dalam kehidupan masyarakat saat ini. Tafsir itu sendiri sebetulnya harus mencerdaskan kehidupan bangsa,” tandasnya.
Oleh karena itu Dirjen berharap Pancasila yang mencerminkan Moderasi Beragama harus menjadi dasar untuk menata kehidupan berbangsa dan bernegara.
Turut hadir menjadi Narasumber dalam sesi panel ini, Dirjen Bimas Katolik, Yohanes Bayu Samudro. (Sisfo-GC)
Berita Terkait
- Pemimpin Gereja Aras Nasional Dukung Kemenag Tanam 1 Juta Pohon Matoa
- Bimas Kristen Matangkan Persiapan Menuju Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa
- Halal Bihalal Kemenag, Merajut Silaturahim Wujudkan Kerukunan dan Cinta Kemanusiaan
- Haji Iskandar dari Alor NTT Hibahkan Tanah untuk Pembangunan Sekolah Kristen, Wujud Nyata Toleransi Beragama
- Menag Nasaruddin Umar “Keberhasilan Bimas Kristen Diukur dari Kedekatan Umat dengan Agamanya”
Berita Terpopuler

Penerimaan Mahasiswa/i Baru IAKN Tarutung
Dibaca: 3843 kali

Seleksi Nasional PMB Tahun Akademik 2019/2020
Dibaca: 3603 kali

Menteri Agama Melantik Sejumlah Pejabat di Lingkungan Kemenag
Dibaca: 1689 kali

Perpanjangan Jadwal Pendaftaran CPNS Kementerian Agama Tahun 2018
Dibaca: 1637 kali
