Sosialisasi Kurikulum Materi Penyuluhan bagi Penyuluh Agama Kristen PNS Se-Indonesia

Minggu, 10 Oktober 2021, 11:04:26 WIB

Sosialisasi Kurikulum Materi Penyuluhan bagi Penyuluh Agama Kristen PNS Se-Indonesia

Bogor, (DBK) – Penyuluh merupakan garda terdepan bagi pelayanan Ditjen Bimas Kristen bagi umat Kristen di Indonesia. Peran penyuluh sangat penting untuk melakukan pembinaan secara terus menerus agar umat Kristen semakin memahami pegajaran Kristen bukan hanya dari perspektif agama, tapi juga dari perspektif berbangsa dan bernegara; bagaimana kita sebagai bangsa yang berbhineka tunggal ika dapat menjalankan kehidupan dengan cara yang moderat.

Oleh karenanya, Subdit Penyuluh Direktorat Urusan Agama Kristen Ditjen Bimas Kristen merasa penting untuk menyusun sebuah kurikulum bagi para penyuluh agama kristen, baik PNS maupun Non PNS agar sepemahaman dalam melakukan bimbingannya kepada umat.

Hal ini disampaikan oleh Kasi Program Pengembangan Penyuluh, Pelpian Situmorang, S.Th dalam laporannya saat kegiatan Sosialisasi Kurikulum Materi Penyuluhan bagi Penyuluh Agama Kristen PNS Se-Indonesia, Kamis (07/10). Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 200 penyuluh agama kristen PNS Ditjen Bimas Kristen baik secara daring maupun luring.

“Diharapkan kurikulum ini nantinya akan menjadi acuan dan pedoman para penyuluh agama kristen dalam menjalankan tugas dalam rangka penyuluhan dan bimbingan kepada kelompok binaan masing-masing dan dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab denga baik serta memahami konteks penyuluhan agama kristen agar dapat diimplementasikan kepada anggota kelompok binaannya,” terang Pelpian.

Direktur Urusan Agama Kristen, Jannus Pangaribuan, SH., MM. mewakili Dirjen Bimas Kristen dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap perancangan kurikulum yang sudah dibuat oleh para pakar yang tepat.

“Kurikulum adalah seperangkat bahan ajar yang merupakan rambu-rambu dalam rangka pembentukan standar yang menjadi bagian dalam sebuah pengajaran agar tidak terlalu banyak hal yang bersifat bias, artinya diterjemahkan menurut selera,” imbuh Jannus.

Lebih lanjut Jannus mengatakan, dalam dunia pendidikan, kurikulum juga terus disempurnakan mengikuti perkembangan kemajuan zaman. Begitupun dalam layanan penyuluhan, kurikulum yang baru akan dirancang ini harus dicermati dengan baik agar ada capaian yang kita inginkan yang tentu menjadi bagian yang kita harapkan ada manfaat dari layanan penyuluh agama itu.

“Saya tidak mau lagi nantinya dalam laporan kinerja, para penyuluh hanya menuliskan hal-hal yang bersifat administratif. Tapi melalui kurikulum ini, merupakan bagian dari proses perbaikan kinerja yang bisa kita pertanggungjawabkan,” terang Direktur Urusan Agama.

“Para penyuluh agama yang ikut dalam kegiatan ini, harus menjadi “virus” dan “corong” untuk mensosialisasikan kurikulum ini agar semua punya pemahaman yang sama dan bergerak dengan standar yang sama yang dituangkan dalam kurikulum ini,” tambahnya.

Acara yang diselenggarakan selama tiga hari itu, 7 – 9 Oktober 2021 menghadirkan narasumber perwakilan dari dosen UKI dan Ketua Majelis Pengurus Harian PGI, Pdt. Janse Belandina Non Serrano dan Pdt. Dr. Lince Pellu.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sumber : -

Penulis : Gloria de Fretes

Editor : Harryson Eddy

Fotografer : Gloria de Fretes

Berita Terkait