Sekjen Kemenag: Tata Kelola yang Baik, Tingkatkan Kinerja yang Berintegritas

Selasa, 28 Februari 2023, 12:20:20 WIB

Jakarta, (DBK) -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Agama Prof. Dr. Nizar Ali, M.Ag ingatkan peserta Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ditjen Bimas Kristen Tahun 2023 untuk mengubah pola pelayanan publik.

“Pemerintahan yang baik atau biasa disebut dengan istilah good governance adalah tata kelola pemerintahan yang bekerja sesuai sistem, dimana sistem tersebut berorientasi pada kepentingan masyarakat, bangsa dan negara,” jelas Sekjen (28/02/2023).

“Selama ini pengelolaan pemerintahan Indonesia memiliki pola birokrasi elit, dimana para birokrat menuntut untuk dilayani, namun seiring dengan perubahan jaman dan sejalan dengan revolusi mental yang digalakkan oleh pemerintah, pengelolaan pemerintahan kita telah banyak berubah menjadi pola birokrasi populis yang menuntut para birokrat untuk melayani bukan dilayani lagi,” sambungnya.

Sekjen juga menjelaskan, pemerintahan yang baik haruslah diterapkan di Kementerian Agama, khususnya Ditjen Bimas Kristen.

“Ditjen Bimas Kristen harus memiliki semangat pluralisme, memupuk sikap toleransi, dan menegakkan prinsip demokrasi untuk meningkatkan kualitas kehidupan beragama,” terang Nizar.

“Indonesia dalam bingkai kemajemukan, menjungung tinggi karakter kuat dan bermartabat untuk mendorong kontribusi masyarakat dalam menjalankan panggilan hidup untuk berkhidmat bagi kemanusiaan,” sambungnya.

Terkait moderasi beragama, menurut Sekjen, seharusnya hal tersebut menjadi nafas utama Kementerian Agama.

“Menteri Agama telah menyatakan bahwa moderasi beragama menjadi program prioritas yang wajib diimplementasikan di seluruh jajaran Kementerian Agama, termasuk Ditjen Bimas Kristen,” tuturnya.

Sekjen yakin bahwa dengan terimplementasikannya moderasi beragama, maka tata kelola pemerintahan yang baik dan kinerja yang berintergritas dapat terwujud di lingkungan Kementerian Agama, termasuk Ditjen Bimas Kristen.

“Agama harus menjadi landasan spiritual, etika dan moral untuk membangun masyarakat. Agama juga harus menjadi sumber inspirasi dan panduan dalam membangun harmoni sosial dalam kehidupan masyarakat,” tandas Sekjen.

Kepada seluruh peserta Rakernas, Sekjen mengimbau untuk meningkatkan kualitas kehidupan beragama yang merupakan agenda penting dan strategis dalam pembangunan nasional.

”Melaksanakan tugas fungsi masing-masing, dengan tidak menghabiskan waktu mengomentari pelaksanaan tugas fungsi unit lainnya, serta mendengarkan dengan jernih perkembangan kebutuhan publikpada layanan keagamaan akan menjadi jawaban terbaik bahwa Kementerian Agama merupakan penegak dan penjaga utama kokohnya NKRI,” pungkas Sekjen.

Berita Terkait