Persiapan Transformasi STAKN Toraja Menjadi IAKN
Senin, 22 Juli 2019, 00:11:26 WIB
Toraja, DBK -- Dalam rangka Transformasi Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri (STAKN) Toraja menjadi Institut Agama Kristen Negeri, maka perlu melakukan persiapan transformasi tersebut dalam bentuk Forum Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan pada tanggal 19 s.d 21 Juli 2019 lalu bertempat di STAKN Toraja. FGD ini dihadiri oleh Dirjen Bimas Kristen Prof. Dr. Thomas Pentury, M.Si, Kepala Biro Ortala Kementerian Agama RI, Afrizal Zein, Bupati Toraja Utara Dr. Kala'Tiku Paembonan, Hanung Cahyono, Asisten Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian Sekretariat Negara, Dr. Yan Kristianus Kadang Sekretaris Ditjen Bimas Kristen, Mujibuddawah, Kasubdit HPP K/L II Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan Ubi Dyah Ariyani, Kabid Agama Pendidikan dan Ristek Kementerian Sekretariat Negara, Dermansyah Siregar, Kasubbid Agama dan Pendidikan Kementerian Sekretariat Negara, dan Ketua BPS Gereja Toraja.
Dalam sambutannya Ketua STAKN Toraja Johny Tapingku dihadapan para visitator dan peserta FGD menyampaikan bahwa masyarakat sudah banyak yang berminat untuk kuliah di kampus yang ia pimpin. Beliau lebih lanjut menyampaikan bahwa awal berdirinya STAKN Toraja pada tahun 2004 jumlah mahasiswa hanya 123 orang, namun setelah mengalami perjalanan selama satu setengah dekade kini pada tahun 2019 jumlah mahasiswa STAKN Toraja sudah mencapai 3.300 orang dan ditunjang sebanyak 132 orang Pegawai dan Dosen. STAKN Toraja juga saat ini telah memiliki 4 (empat) Guru Besar dan 9 (Sembilan) orang sedang studi Doktoral dalam dan luar negeri. STAKN Toraja juga ditunjang dengan lahan yang sangat luas yaitu lebih dari 17 Hektar dan gedung pendukung lainnya sudah tersedia dengan lengkap dan juga adanya kerjasama dengan Perguruan Tinggi dalam dan luar negeri. STAKN Toraja juga mendapat dukungan dari pemerintah Prov. Sulawesi Selatan, DPRD Prov. Sulawesi Selatan, pemerintah Kab. Tana Toraja, DPRD Kab. Tana Toraja, DPRD Kab. Tana Toraja Utara, Sinode Gereja Toraja, Sinode Gereja KIBAID, Kantor Kemenag Kab. Tana Toraja dan Toraja Utara serta IAIN Palopo. Lebih lanjut Ketua STAKN Toraja menyampaikan bahwa jumlah prodi ada 10 prodi. Dengan kondisi seperti ini maka STAKN Toraja ingin bertransformasi agar bisa menjadi IAKN harapnya diakhir sambutannya. Hal senada juga disampaikan Dirjen Bimas Kristen bahwa dalam PP 46 Tahun 2019 tentang Pendidikan Keagamaan, transformasi menjadi kebutuhan, dan dasar pengembangan kelembagaan mencakup tiga aspek persoalan yaitu akses, mutu dan tata kelola. Lebih lanjut Dirjen menjelaskan bahwa Akses adalah untuk membantu wilayah Toraja bagi generasi muda sebagai wadah dunia pendidikan. Mutu adalah kualifikasi yang memenuhi standar pendidikan termasuk SDM dan Tenaga Pengajar atau Dosen. Sedangkan Tata kelola adalah adanya dukungan dari pemerintah setempat, gereja dan masyarakat. Semua harus berjalan bersama sehingga harapan kita semua dapat terwujud terjadinya transformasi STAKN Toraja menjadi IAKN yang berkualitas tutupnya. (PK).
Berita Terkait
- Penjurian Pekan Raya Ilmiah dan Kreasi 2024 Tingkat SMTK dan SMAK se-Indonesia
- Ditjen Bimas Kristen Dorong Peningkatan Kompetensi Guru melalui Bimbingan Teknis Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia
- Mengupayakan Transformasi Pendidikan Agama Menuju Masa Depan di IAKN Toraja
- Pelatihan Auditor Mutu Internal (AMI) STT se-Jawa Barat “Meningkatkan Kualitas dan Akuntabilitas Pendidikan Tinggi”
- Pendidikan Kristen Menuju Indonesia Emas 2045