“Lulusan sebagai Agen Perubahan di Masyarakat Pedesaan”, Pesan Sandra Lintong pada Wisuda ke- XV STT SAPPI

Jumat, 13 September 2024, 22:15:56 WIB

Jakarta (DBK)---Sekolah Tinggi Teologi (STT) SAPPI menggelar Wisuda ke- XV pada hari Jumat, 13 September 2024 di Kampus STT SAPPI. Mewakili Direktur Pendiidkan Kristen, Plh Pendidikan Tinggi, Sandra Kawatu, hadir secara daring untuk memberikan sambutan yang memotivasi dan penuh makna.

Tema wisuda kali ini, “Menyiapkan Generasi Unggul bagi Perubahan Masyarakat Pedesaan," menjadi sorotan utama dalam pesannya yang mengajak para lulusan menjadi pionir perubahan di tengah tantangan yang kompleks.

Sandra menekankan bahwa membangun generasi unggul bukan hanya soal kecerdasan akademis. Ia mengingatkan para lulusan bahwa kekuatan karakter, dedikasi, dan jiwa sosial adalah fondasi penting untuk menjadi agen perubahan. Ia mengajak mereka untuk selalu membawa nilai-nilai integritas, ketulusan, dan tanggung jawab yang diajarkan selama menempuh pendidikan di STT SAPPI.

“Sebagai lulusan dari lembaga yang berlandaskan iman, kalian bukan hanya dilatih untuk menjadi ahli dalam bidang akademik, tetapi juga untuk menjadi pribadi yang peduli, berkomitmen, dan bertanggung jawab. Masyarakat pedesaan tidak hanya membutuhkan solusi teknis; mereka membutuhkan pemimpin yang mampu mendengarkan, merasakan, dan merespons dengan penuh kasih,” ujarnya.

Sandra juga menegaskan bahwa setiap lulusan memiliki peran yang signifikan dalam membawa perubahan, khususnya di wilayah pedesaan yang sering kali kurang tersentuh oleh perkembangan zaman. "Masyarakat pedesaan, dengan segala potensinya, adalah pilar penting dalam pembangunan bangsa. Di balik potensi itu, ada tantangan besar yang harus diatasi—keterbatasan akses pendidikan, infrastruktur yang belum memadai, hingga kesenjangan ekonomi. Kalian dipersiapkan untuk menghadapi tantangan ini dan menjadi motor penggerak perubahan."

Pembangunan masyarakat pedesaan, lanjut Sandra, bukanlah tugas yang sederhana dan seragam. Setiap desa memiliki karakteristik budaya, struktur sosial, dan kebutuhan yang unik. Oleh karena itu, para lulusan STT SAPPI harus mampu mendekati masyarakat dengan hati yang terbuka, memahami konteks lokal, dan merancang solusi yang relevan.

“Jadilah pemimpin yang tidak hanya datang dengan jawaban, tetapi yang terlebih dahulu mendengarkan dan memahami. Kalian akan terjun ke masyarakat yang beragam, dan tantangan di sana membutuhkan kreativitas, inovasi, serta kolaborasi. Entah dalam pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi, atau pembangunan infrastruktur—peran kalian sangat krusial. Setiap langkah kecil yang kalian ambil bisa berdampak besar bagi kesejahteraan masyarakat," tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa perubahan yang terjadi di pedesaan tidak hanya berdampak pada skala lokal, tetapi juga memberikan kontribusi pada pembangunan nasional. Para lulusan diharapkan menjadi agen transformasi yang mampu menjawab tantangan sambil menjaga harmoni dan nilai-nilai lokal.

Dalam penutupnya, Sandra mengingatkan bahwa dunia saat ini sedang bergerak dengan cepat—dari revolusi teknologi hingga perubahan iklim yang berdampak langsung pada sektor pertanian, terutama di pedesaan. Meskipun tantangan-tantangan ini terkesan menakutkan, ia meyakini bahwa para lulusan STT SAPPI sudah dibekali dengan ilmu, keterampilan, dan semangat pelayanan untuk menghadapinya.

“Kalian adalah harapan bangsa, generasi unggul yang siap menjawab tantangan global dengan solusi lokal. Dunia berubah cepat, tapi keyakinan saya bahwa kalian siap untuk menghadapi setiap hambatan, tetap kokoh. Setiap tantangan yang kalian hadapi adalah peluang untuk berinovasi, belajar, dan melayani lebih baik lagi,” ucapnya penuh optimisme.

Dengan semangat yang kuat dan visi yang jelas, para lulusan STT SAPPI diharapkan mampu memanfaatkan ilmu dan pengalaman yang telah mereka peroleh untuk menjadi agen perubahan yang nyata di masyarakat. Sandra menutup dengan ajakan agar setiap lulusan terus menjaga semangat pengabdian dan membawa perubahan positif di mana pun mereka berada.

Wisuda XV STT SAPPI ini bukan hanya penanda akhir perjalanan akademik, tetapi juga awal dari komitmen baru para lulusan untuk menjadi pilar utama dalam transformasi masyarakat pedesaan, membawa harapan dan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang.

Berita Terkait