Dirjen Bimas Kristen Resmi Membuka Dialog Kerukunan Intern Umat Beragama di Bandung
Kamis, 28 Agustus 2025, 10:06:39 WIB

Bandung (DBK)---Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, Jeane Marie Tulung, secara resmi membuka kegiatan Dialog Kerukunan Intern Umat Beragama yang berlangsung di Bandung, 27–29 Agustus 2025. Acara ini diikuti oleh peserta dari perwakilan lima agama, sinode, gereja, serta jajaran Ditjen Bimas Kristen, baik secara onsite maupun daring.
Dalam sambutannya, Dirjen menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya forum strategis ini, yang diinisiasi oleh Direktorat Urusan Agama Kristen Ditjen Bimas Kristen. Menurutnya, tema kerukunan senantiasa relevan dan menjadi kebutuhan mendasar dalam kehidupan berbangsa maupun beragama.
“Kerukunan itu tidak pernah usang. Bahkan, sebagaimana sering disampaikan oleh Bapak Menteri Agama, kerukunan adalah salah satu aset terbesar bangsa Indonesia yang patut kita tunjukkan ke dunia Internasional. Indonesia adalah negara besar dan majemuk, namun kita mampu hidup berdampingan dengan rukun,” ujarnya.
Ia juga menyinggung hasil survei Indeks Kerukunan Umat Beragama tahun 2024 yang dirilis Balitbang dan Diklat Kementerian Agama. Indeks tersebut menunjukkan angka 74,84 dari skala 100, yang menandakan tingkat kerukunan nasional masih tergolong tinggi.
“Angka ini patut kita syukuri, namun jangan membuat kita berpuas diri. Justru ini menjadi panggilan bagi kita untuk terus memperkuat pondasi kerukunan, termasuk di lingkup internal umat beragama masing-masing. Kerukunan internal adalah laboratorium persaudaraan sebelum kita masuk ke ranah lintas agama,” tegasnya.
Lebih lanjut, Dirjen menyoroti potensi konflik keagamaan yang sering bermula dari ketidaksepahaman internal, termasuk di tubuh umat Kristen sendiri yang memiliki lebih dari 300 sinode. Perbedaan tafsir, tata kelola rumah ibadah, maupun relasi sosial kerap menjadi tantangan yang harus diantisipasi dengan bijak.
“Kerukunan internal akan memperkuat peran kita sebagai kompas moral dan penjaga sosial. Dengan persatuan, umat beragama bisa lebih tangguh menghadapi isu-isu strategis bangsa, mulai dari kemiskinan, pendidikan, penguatan ekonomi jemaat, penanggulangan bencana, hingga isu lingkungan seperti ekoteologi,” paparnya.
Dialog Kerukunan Intern Umat Beragama ini juga sejalan dengan salah satu dari delapan program prioritas Asta Protas Menteri Agama, yakni memperkuat kerukunan. Karena itu, Dirjen mendorong agar forum ini tidak berhenti pada diskusi, tetapi melahirkan rumusan aksi nyata yang dapat memperkuat forum komunikasi lintas iman di tingkat lokal maupun nasional.
Sejumlah narasumber dari berbagai instansi turut hadir, termasuk dari Badan Intelijen Negara (BIN), Densus 88, pemerintah daerah, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik serta Staf Khusus Menteri Agama. Mereka diharapkan dapat memberikan wawasan, informasi penting, sekaligus strategi untuk memperkokoh kerukunan di Indonesia.
“Saya berharap kegiatan ini menjadi momentum lahirnya komitmen baru untuk saling menghargai, menopang, dan melayani satu sama lain demi persaudaraan yang lebih kokoh. Mari kita memohon pertolongan Tuhan agar dialog ini dapat berlangsung dengan baik. Tuhan memberkati kita semua,” tutup Dirjen.
Berita Terkait
- Bimas Kristen Kemenag Fasilitasi Legalitas Russian Orthodox Church di Indonesia
- Sosialisasi Program Gereja Ramah Anak Digelar di Surabaya, Dorong Gereja Jadi Ruang Aman dan Nyaman bagi Anak
- Grand Opening New Identity Church, Dirjen Bimas Kristen: Gereja Dipanggil Menanamkan Cinta Kasih Tanpa Diskriminasi
- Gereja Ramah Anak, “Melindungi Dan Memberdayakan Anak-Anak Melalui Gereja”.
- Audiensi dengan Menag, PGPI siap Perkuat Sinergi jaga Kerukunan Umat Beragama
Berita Terpopuler

Penerimaan Mahasiswa/i Baru IAKN Tarutung
Dibaca: 3843 kali

Seleksi Nasional PMB Tahun Akademik 2019/2020
Dibaca: 3603 kali

Menteri Agama Melantik Sejumlah Pejabat di Lingkungan Kemenag
Dibaca: 1689 kali

Perpanjangan Jadwal Pendaftaran CPNS Kementerian Agama Tahun 2018
Dibaca: 1637 kali
