Selenggarakan Pojok RB, Dirjen: Asah Soft Skill untuk Menopang Daya Gerak Psikologis bagi Kinerja Negara dalam Melayani Masyarakat, Umat, Gereja dan Melindungi Rakyat
Rabu, 19 Oktober 2022, 14:00:53 WIB
Jakarta, (DBK) – Dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia, Ditjen Bimas Kristen melakukan implementasi Surat Edaran (SE) MenPAN-RB No. 20 Tahun 2021 melalui kegiatan Pojok Reformasi Birokrasi tentang Sosialisasi Core Values ASN Berakhlak dn Employer Branding ASN “Bangga Melayani Bangsa” sesuai dengan SE MenPAN-RB No. 20 Tahun 2021, Selasa (18/10/2022).
Dalam sambutannya, Dirjen Bimas Kristen Dr. Jeane Marie Tulung, S.Th., M.Pd meyampaikan bahwa ASN Ditjen Bimas Kristen secara bersama-sama harus hadir menjadi saksi atas perbaikan yang terus menerus dan tetap punya semangat dan etos kerja dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab.
”Bersama-sama dengan komponen bangsa yang lain, mari kita menata tekad untuk bangkit sesuai dengan semboyan: ”Recover Together, Recover Stronger”, kata Dirjen di Aula H.M. Rasyidi Kementerian Agama, Jakarta.
Lebih lanjut Ditjen Bimas Kristen katakan, Ditjen Bimas Kristen bukan semata-mata merujuk pada gedung atau bangunan fisik, tetapi juga pada tata laksana, tata kelola, suasan kerja dan yang terpenting pada sumber daya manusianya.
”Ditjen Bimas Kristen itu penting sebagai melting pot, tempat bertemunya kita semua sebagai ASN dari berbagai macam latar belakang budaya serta mereka yang kita layani yang juga dari berbagai latar belakang,” terang Dirjen.
Hal terpenting yang ditekankan Dirjen adalah Ditjen Bimas Kristen merupakan tempat untuk terus menerus belajar, saling asih, asah dan asuh antar sesama anak bangsa dan umat beragama yang percaya dalam iman kepada Tuhan.
”Kita hidup berkembang bersama ASN lain, bersama masyarakat dan bersama mereka yang harus terus dilayani,” tandasnya.
Kita senantiasa harus terus menerus menempa diri dan harus terus mengusahakan adanya kedekatan, kelekatan, kerekatan antara kita dengan masyarakat di dalam ikatan kebangsaan itu sendiri,” sambung Dirjen yang sekaligus membuka kegiatan tersebut.
ASN, lanjut Dirjen, harus terus menerus terpanggil untuk menjalankan peran serta secara kreatif, adaptif, inovatif dan konstruktif untuk kepentingan umat, untuk kepentingan masyarkat, gereja, bangsa dan negara yang selaras dan senafas dengan nilai-nilai budaya, nilai-nilai kristiani, adat istiadat, pandangan hidup dan keunikannya akan mempengaruhi kehidupan bangsa.
”Dalam konteks bangsa, kita semua di DBK perlu terus mempertimbangkan untuk terus membangun pikiran dan pandangan yang profesional dan kontekstual serta konstruktif agar kita semua ditolong untuk mampu berperan secara transformatif di tengah masyarakat, bangsa dan negara secara inklusif,” tegasnya.
Dirjen juga mengatakan bahwa ASN diharapkan sebagai tulang punggung bagi layanan yang sempurna dan tiang pancang bagi Indonesia berkeadaban.
”Disamping pada pengetahuan dan hard skill yang harus dikuasai, maka dimensi soft skill ASN menjadi sangat penting sebagai penopang daya gerak psikologis bagi kinerja negara dalam melayani masyarakat, umat, gereja dan melindungi rakyat,” ucap Dirjen.
”Semoga soft skill kita semakin terasah agar program-program berkembang biak menumbuh suburkan ide-ide kreatif dan kita hindari sikap serta pikiran yang membuat program kerja menjadi menyusut dan ide kreatif kita menjadi mati muda,” tambahnya.
”Disamping tetap menjaga stamina dalam melayani, saya juga mengingatkan kita semua sebagai ASN agar tetapi menjaga stamina dalam menopang layanan tujuh program strategis Kementerian Agama RI yaitu Penguatan Moderasi Beragama, Transformasi Digital, Revitalisasi KUA, Cyber Islamic University, Kemandirian Pesantren, Religiousity Index, dan Pencanangan Tahun Toleransi yang diterjemahkan dalam tujuh program strategis Ditjen Bimas Kristen, yaitu Penguatan Moderasi Beragama, Layanan Digital, KUA: Rumah Layanan Bersama Agama-Agama, Cyber Christian University, Kemandirian Gereja, Religiousity Index, dan Dukungan Tahun Toleransi," pesan Dirjen kepada seluruh ASN yang hadir onsite maupun online.
Dirjen juga menegaskan, Ditjen Bimas Kristen harus lebih menekankan pada kebijakan (NSPK: Norma, Standard, Prosedur dan Kriteria).
”Fokus konsentrasi kita sebagai pengambil kebijakan dalam bentuk juknis, pedoman, panduan, dan lain-lain agar layanan kita dapat berjalan dengan baik dan kinerja kita dapat meningkat secara berkelanjutan,” katanya.
”Mari terus kita pupuk semangat kerja agar seluruh peserta diberi limpahan hikmat dan berkat sehingga merumuskan program-program yang memiliki kontribusi yang maksimal dalam pelayanan kita bagi gereja, umat, jemaat, masyarakat bangsa dan negara yang kita cintai,” tutup Dirjen.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sumber : -
Penulis : Gloria de Fretes
Editor : Evanglie Manarisip
Fotografer : Gloria de Fretes
Berita Terkait
- Pemimpin Gereja Aras Nasional Dukung Kemenag Tanam 1 Juta Pohon Matoa
- Bimas Kristen Matangkan Persiapan Menuju Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa
- Halal Bihalal Kemenag, Merajut Silaturahim Wujudkan Kerukunan dan Cinta Kemanusiaan
- Haji Iskandar dari Alor NTT Hibahkan Tanah untuk Pembangunan Sekolah Kristen, Wujud Nyata Toleransi Beragama
- Menag Nasaruddin Umar “Keberhasilan Bimas Kristen Diukur dari Kedekatan Umat dengan Agamanya”
Berita Terpopuler

Penerimaan Mahasiswa/i Baru IAKN Tarutung
Dibaca: 3843 kali

Seleksi Nasional PMB Tahun Akademik 2019/2020
Dibaca: 3603 kali

Menteri Agama Melantik Sejumlah Pejabat di Lingkungan Kemenag
Dibaca: 1689 kali

Perpanjangan Jadwal Pendaftaran CPNS Kementerian Agama Tahun 2018
Dibaca: 1637 kali
