Direktur BKKBN Ajak Ditjen Bimas Kristen Perangi Stunting
Jumat, 08 Maret 2024, 19:50:29 WIB

Direktur Bina Ketahanan Remaja BKKBN, Dr. Edi Setiawan S.Si., M.Sc., MSE mengajak Ditjen Bimas Kristen concern memerangi stunting. Hal ini disampaikan saat menjadi Pembicara pada pelaksanaan kegiatan Pembinaan Bagi Remaja/Pemuda Gereja tentang Pentingnya Menjaga Kesehatan Reproduksi dan Permasalahannya Wilayah Indonesia Bagian Tengah, pada 6 s.d 8 Maret 2024 di Kota Makassar.
Stunting merupakan sebuah kondisi gagal tumbang (pertumbuhan dan perkembangan) yang dialami anak-anak akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu kronis dan infeksi berulang terutama pada 1.000 hari kehidupan. “Kita dapat mencegah stunting pada anak terutama pada 1000 hari pertama kehidupan. Yaitu sejak dalam kandungan. Oleh karena itu Pemerintah harus mengedukasi msyarakat bahkan ketika masih menjadi Calon Pengantin (Catin)”. Ujar Edi.
Menurut SSGI, angka prevalensi stunting di Indonesia tahun 2022 mencapai 21,6%. Sementara 83,7% calon pengantin dinyatakan berisiko melahirkan anak stunting (aplikasi Elsimil, Oktober 2023). Persoalan stunting bukan hanya masalah tinggi badan tetapi menyangkut kualitas SDM bangsa pada masa mendatang.
Tahun 2030-2040 Indonesia akan mengalami bonus demografi dengan penduduk usia produktif (15-64 tahun) dengan perkiraan 201,8 juta jiwa atau sekitar 68% dari total penduduk. Menurut data Worldbank tahun 2016. Jika suatu negara gagal mengatasi stunting maka akan mengalami 2-3% kerugian ekonomi setiap tahunnya dari GDP. Sebaliknya potensi keuntungan ekonomi dari investasi penurunan stunting akan naik 48 kali lipat. “Dukungan Ditjen Bimas Kristen Kementerian Agama dan seluruh Gereja di Indonesia pada kesempatan ini sangat penting melakukan pembinaan dan pendampingan pada Remaja/Pemuda dalam menjaga kesehatan reproduksi serta pemeriksaan Kesehatan Calon Pengantin di PUSKESMAS . Untuk mencegah 345.600 per tahun lahirnya stunting baru.” Sambung Edi.
Kegiatan ini dihadiri sekitar 68 peserta perwakilan dari NTT, Bali, NTB dan seluruh Kabupaten di Propinsi Sulawesi Selatan. Dan didukung pula melalui saluran zoom meeting ke seluruh Satuan Kerja Ditjen Bimas Kristen di seluruh Indonesia juga Sinode dan Gereja Lokal. “Ini sudah menjadi kebijakan prioritas Ibu Dirjen, dan Kami akan rutin mensosialisasikan pentingnya pencegahan stunting ke lebih banyak tempat lagi di wilayah Indonesia.” Ujar Levina Nahumury selaku ketua Panitia.
@MHS
Berita Terkait
- Wakil Menteri Agama, KH. Romo H. R. Muhammad Syafi’i Buka Kebaktian Tahunan Nasional (KTN) ke-62 Yayasan Pelayanan Pekabaran Injil Indonesia (YPPII) di Batu
- Peran Penyuluh Agama dalam Membangun Toleransi dan Kerukunan Beragama: "Mewujudkan Harmoni di Tengah Keberagaman".
- Jadi Pelayan Firman di Kota Bitung, Dirjen Bimas Kristen Ingatkan Umat Pentingnya Ketaatan
- Buka Sidang Raya I Sinode GGK, Dirjen Bimas Kristen Tekankan Pentingnya Kesatuan dan Kontribusi Gereja bagi Bangsa
- "Dari Gereja untuk Kemanusiaan", Pesan Dirjen Bimas Kristen saat Membuka Bimtek Penanganan Korban TPPO
Berita Terpopuler

Penerimaan Mahasiswa/i Baru IAKN Tarutung
Dibaca: 3843 kali

Seleksi Nasional PMB Tahun Akademik 2019/2020
Dibaca: 3603 kali

Menteri Agama Melantik Sejumlah Pejabat di Lingkungan Kemenag
Dibaca: 1689 kali

Perpanjangan Jadwal Pendaftaran CPNS Kementerian Agama Tahun 2018
Dibaca: 1637 kali
