Direktur Urusan Agama Kristen: Pemerintah akan Tingkatkan Kualitas Layanan bagi Penyandang Disabilitas

Selasa, 16 Juli 2024, 08:45:36 WIB

Denpasar, (DBK) — Pemerintah melalui Kementerian Agama terus berupaya untuk meningkatkan kualitas layanan kehidupan beragama di Indonesia. Salah satu indikator peningkatan kualitas layanan adalah dengan meningkatkan kualitas layanan administrasi dan literatur keagamaan. 

Bekerjasama dengan beberapa lembaga, diantaranya Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) dan Yayasan Suluh Insan Lestari, Ditjen Bimas Kristen terus mengupayakan peningkatan akses dan penggunaan Alkitab termasuk melalui produk digital. 

Dalam keterangannya saat membacakan sambutan Dirjen Bimas Kristen, Direktur Urusan Agama Kristen Pdt. Amsal Yowei saat menghadiri Oral Bible Translation (OBT) Global Gathering 2024 yang diselenggarakan oleh Yayasan Suluh Insan Lestari di Pulau Dewata, Bali mengatakan bahwa Alkitab bagi orang Kristen merupakan dasar kehidupan.

Alkitab bukan sekadar literatur, namun Alkitab adalah firman Allah dan berotoritas penuh dalam hal iman dan

praktek hidup Kristen,” kata Amsal.

Alkitab, lanjutnya, perlu diterjemahkan agar dapat diakses dan dipahami oleh sebanyak mungkin orangtermasuk saudara-saudara kita yang berkebutuhan khusus. Penerjemahan Alkitab adalah misi yang mulia dan penuh tantangan.

“Oleh karenanya, Pemerintah memerlukan peran serta lembaga- lembaga penerjemah Alkitab yang dapat mendukung dalam peningkatan kualitas layanan kehidupan beragama di Indonesia,” tandas Amsal.

Firman Tuhan dalam Markus 16:15 mengatakan, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.” 

Berdasarkan panggilan ini, pekerjaan kita adalah memastikan bahwa setiap orang dapat mendengar dan menerima Injil dalam bahasa hati mereka, di mana pun mereka berada termasuk bagi saudara yang berkebutuhan khusus, yang selama ini kurang mendapatkan akses dan layanan sarana terjemahan Alkitab yang sesuai kebutuhan mereka,” terang Direktur.

Lebih lanjut dikatakan, forum ini bukan sekadar pertemuan biasa, akan tetapi membawa misi Allah untuk menjangkau banyak umat untuk mendengarkan firman Allah. 

Oleh karena itu, penerjemahan Alkitab lisan ini adalah tugas yang membutuhkan dedikasi, kesabaran, dan tentunya kerja sama yang erat di antara kita semua,” katanya.

Kiranya hasil dari forum ini memberikan dampak kepada semua orang khususnya bagi saudara- saudara kita, baik di Indonesia bahkan sampai ke seluruh dunia,” harap Amsal.

Semangat kolaborasi dan komitmen bersama yang telah terjalin melalui kegiatan ini akan semakin memperkuat kesatuan kita sebagai umat Kristiani.

“Mari kita jadikan momen ini menjadi momen yang penuh inspirasi, pembelajaran, dan membangkitkan semangat kebersamaan untuk memperkuat upaya dalam penerjemahan Alkitab lisan dan menyebarkan Firman Tuhan ke seluruh penjuru dunia,” pungkas Amsal.

Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 100 penerjemah Alkitab Lisan yang berasal dari berbagai negara, diantaranya Afrika, Amerika dan India.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

(Humas Ditjen Bimas Kristen)

Berita Terkait