Direktur Urusan Agama Kristen: Sanggar Budaya Keagamaan Kristen adalah Pilar Utama dalam Pelestarian dan Pengembangan nilai-nilai Budaya Keagamaan Kristen di Indonesia

Rabu, 17 Juli 2024, 23:25:04 WIB

Malang, (DBK)– Sebanyak 54 pengelola Sanggar Budaya Keagamaan Kristen dari berbagai wilayah di Indonesia berkumpul untuk mengikuti kegiatan sosialisasi yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama RI melalui Subdirektorat Pemberdayaan Umat dan Pengembangan Budaya (PUPB). Kegiatan ini digelar selama tiga hari mulai tanggal 17 hingga 19 Juli 2024 di Malang, Jawa Timur.

Peserta yang hadir berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua, Jawa Barat, Banten, Jakarta, dan Kalimantan Utara.

Saat membuka kegiatan secara virtual, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Jeane Marie Tulung, yang diwakili oleh Direktur Urusan Agama Kristen Amsal Yowei, menekankan pentingnya peran Sanggar Budaya Keagamaan Kristen sebagai pilar utama dalam pelestarian dan pengembangan nilai-nilai budaya dan keagamaan Kristen di Indonesia.

"Sanggar-sanggar ini tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial, pendidikan, dan kebudayaan yang memainkan peran penting dalam kehidupan komunitas Kristen," ujar Direktur

Menurutnya, pendataan yang komprehensif tentang sanggar budaya keagamaan Kristen akan memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai kondisi, potensi, serta tantangan yang dihadapi dalam menjaga dan mengembangkan kegiatan budaya Kristen.

Pendataan yang baik juga, lanjut Direktur, akan mendukung upaya untuk memperkuat komitmen terhadap kebebasan beragama, kebhinekaan, serta menjaga harmoni dan toleransi antar umat beragama di Indonesia.

“Sanggar budaya Kristen tidak hanya memiliki nilai religius, tetapi juga strategis dalam konteks pemeliharaan keberagaman budaya di Indonesia yang multikultural. Mereka menjadi aset berharga yang berkontribusi dalam pengembangan sosial dan budaya masyarakat Kristen di tanah air,” tambah Direktur

Oleh karena itu, tambah Direktur, pengelolaan dan pendataan yang baik akan membantu dalam perencanaan kegiatan keagamaan serta pengembangan potensi kreatif dan kebudayaan komunitas Kristen.

“Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendataan sanggar budaya keagamaan Kristen serta memperkuat peran mereka dalam melestarikan kekayaan budaya Indonesia,” jelas Direktur

Kegiatan ini juga dapat memberikan
panduan yang jelas dan terperinci mengenai proses pendataan yang tepat dan efektif kepada semua pihak terkait, termasuk pengurus sanggar, gereja-gereja lokal, lembaga keagamaan, dan komunitas Kristen secara umum.

“Dengan demikian, diharapkan para pemangku kepentingan lebih memahami betapa pentingnya pendataan ini dalam mendukung perencanaan, evaluasi, dan pengelolaan kegiatan
budaya Kristen secara berkelanjutan dan terorganisir,” tambahnya lagi.

Dalam konteks yang lebih luas, kegiatan sosialisasi ini juga diharapkan dapat memperkuat kerja sama antara Ditjen Bimas Kristen dengan seluruh stakeholders dalam upaya memelihara dan mengembangkan kehidupan keagamaan Kristen di tengah-tengah masyarakat Indonesia yang beragam ini.

“Dengan kolaborasi yang baik,
Ditjen Bimas Kristen yakin bahwa kita dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan keberlanjutan sanggar-sanggar budaya keagamaan Kristen di masa yang akan datang,” pungkasnya. 

(HW)

Berita Terkait

• Menyatukan Langkah, Menguatkan Pelayanan Penyuluhan
• Memperkuat Sinergi Pemerintah dan Induk Organisasi Gereja dalam Tata Kelola Keagamaan
• Kanwil Kemenag DKI Jakarta Serahkan Bantuan untuk Gereja HKBP Kapuk Sawah yang Terbakar
• Dirjen Bimas Kristen Dorong Pola Hidup Sehat bagi Lansia dalam Sosialisasi di Bogor
• Wakili Menag, Direktur Urusan Agama Kristen Hadiri Pembukaan Munas XIII PGLII 2025 di Balikpapan

Berita Terpopuler